Saat pedang ini menusukku
Ini bukan hanya karena aku mencintaimu
Sehingga aku rela mengorbankan nyawaku
Tetapi cintaku yang tak terbalas olehmu
Sehingga aku rela mati agar kau tahu dan mengerti
Mengapa, mengapa kau baru mengatakan cinta?
Saat kesempatan sudah tiada
Mengapa tak dari dulu kau mengatakannya?
Saat pertama kau merasakannya
Padahal saat itu waktuku terbuang sia-sia
Mencintaimu tampa harus bersamamu
Aku benci denganmu
Karena telah memendam rasamu padaku
Sementara disini aku menyesal
Sebab tak mengungkap rasa ini sejak dulu
Aku, aku sangat mencintaimu
Bahkan di kehidupan mendatang
Aku masih akan tetap mencintaimu
Kuharap dengan ini aku akan merasa tenang
Aku mengucap kata ini
Bukan karena di ujung nafasku
Tetapi aku mengucapnya dengan kata hatiku
Aku ingin mengungkapkan sebelum raga ini
Melepaskan jiwa yang akan membawa cinta
Yang telah bersemayam dalam hati
Bersama bayangan sosok dirimu dan kenanganmu
Ke alam yang akan mengabadikan kita untuk bersama
Ke alam dimana aku dapat membawamu terbang
Memandangi segala keindahan
Tampa harus bermimpi sebelum terbang
Kini aku telah menerima cintamu
Namun setelah itu aku akan meninggalkanmu
Betapa ingin aku menemanimu
Hingga dimasa tuamu nanti
Namun aku hanya dapat mencintaimu
Hingga di ujung waktu
Dan tak mampu berada di dekatmu
Untuk setiap detik di siang malammu
Maafkan aku, maafkan cintaku
Yang akan menjadi derita buatmu
Jika suatu kelak aku telah tiada di duniamu
Ingatlah aku menjelang tidurmu
Agar aku hadir dalam mimpi indahmu
Kelak saat itu kita akan bertemu
Untuk menepiskan rindu
Yang amat mendalam di hatimu
Sebutlah namaku agar aku dapat merasakanmu
Merasakan panggilanmu yang syahdu
Terdengar di telinga yang begitu manja
Mengikuti alunan irama angin
Yang berlalu dalam keheninganku
Aku akan tetap menunggumu di alamku
Walau aku tahu disisa hidupmu
Akan hadir sosok seorang yang akan menemanimu
Dalam kesendirian setelah aku pergi
Namun aku yakin aku akan selalu di sisimu
Aku yakin kau akan selalu setia
Sebab cintaku, cintamu sejati
Walau perpisahan ini hanya dapat kutangisi
Dan sesal penrah bertemu denganmu
Yang telah menumbuhkan benih-benih cinta itu
Lalu waktu pun tak mampu meraya
Untuk kepergianku darimu
Sayang……
Dengan kenanganku, rasakanlah aku
Bila aku selalu berada di sampingmu
Karena hanya dengan kenanganku
Yang akan selalu bersamamu
Yang akan meyakinkanmu dengan cintaku
Dan yang akan menemanimu
Untuk berjalan sampai ke batas.
Sayang…..
Tenangkanlah aku dalam kebimbangan ini
Saat aku masih merasa bodoh
Tak sempat belajar cinta darimu
Tanyakanlah aku dalam kebingunganku
Karena aku belum mengerti apa-apa
Kini, tubuhku yang masih utuh
Aku serasa kedinginan yang amat membekukan
Rekapkanlah pelukanmu selalu
Karena aku dalam ketakutan
Aku lihat wajahmu semakin buram
Aku lihat cahaya yang semakin redup
Dan kuikuti cahaya itu dalam kegelapan
Aku mulai sesat tak mampu lagi tuk bernafas
Selamat tinggal sayang…
Aku mencintaimu…
Oleh: Malaikat Setengah Setan
0 komentar:
Posting Komentar